“Sebuah
Nama Sebuah Cerita”
Haiii...Assalamuallaikum
teman-temanku semuanya. Semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja disana
(meskipun sudah berpencar setelah kelulusan SMA #hahahaha), amin..amin..ya
allah.
Kita
mulai deh, my first blog aku.
Perkenalkan namaku Ajeng Kurnia Puspita Sari dan aku lahir di salah satu rumah
sakit di Jakarta Timur (tidak usah disebutin ya rumah sakitnya..hehehe). Aku
lahir tanggal 2 Juni. Sekarang aku mulai memasuki dunia perkuliahan, dimana
pada tahap ini aku sebagai “mahasiswa baru”. Waktu terasa cepat sekali sekarang
aku sudah beranjak remaja dan tahap perkembangan dewasa awal yang berarti harus
lebih mandiri lagi dari sebelumnya dan tidak bergantung kepada orangtuaku
meskipun aku anak tunggal (hikkkss..kasian sekali diriku ga punya kakak dan
adik #ga masalah juga sih hahaha). Oiya, waktu sekolah dulu biasa dipanggil
“siswa dan siswi” dan kali ini dipanggil “mahasiswa dan mahasiswi”. Berarti
kata mahasiswa itu bisa dibilang senior untuk kategori sekolah, karena apa ?
karena menurut aku mahasiswa itu banyak sekali tanggung jawabnya dan kata
“maha” artinya lebih tinggi untuk dunia persekolahan dan pakaiannya pun bebas
(asal sopan dan tidak aneh ya) dan tidak lagi pakai baju putih merah, putih
biru, maupun putih abu-abu. Di dunia mahasiswa merupakan dunia yang abstraksi
artinya berpikir tentang sesuatu yang belum pernah dialami yang tidak dapat
dicapai oleh panca indera.
Di
dunia perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta, pasti ada berbagai macam
fakultas dan jenjang atau program pendidikan. Contoh dari fakultas, misalnya
fakultas psikologi dan mata kuliah yang bersangkutan dengan dunia psikologi
seperti psikologi perkembangan, psikologi abnormal, psikologi klinis, kesehatan
mental, dan lain-lain. Sedangkan jenjang atau program, contohnya seperti
jenjang diploma (ada diploma 1, diploma 2, dan diploma 3 dengan perkuliahan
sampai 3 tahun). Kemudian ada jenjang sarjana, seperti S1 dengan perkuliahan
antara 4-5 tahun. Dan jenjang yang terakhir adalah jenjang pascasarjana,
seperti S2 dan S3 dengan perkuliahan tambahan dari jenjang sarjana yaitu 1
tahun.
Aku
suka sekali dengan pikiran secara logika bahkan aku memilih fakultas ilmu
statistik. Tapi di universitas ini tidak ada fakultas statistik melainkan aku
mengambil fakultas akutansi. Meskipun aku mengambil fakultas itu, aku tidak
akan patah semangat dan pasti bisa menjalankannya dengan sepenuh hati tanpa
tuntutan dari orangtua. Aku ingin menjadi mahasiswa yang terbaik, yang bergaul
dengan teman-teman seusiaku (tapi bergaul yang positif ya jangan yang ga jelas,
kasian nanti orangtua kita yang udah membayar kuliah sampai sukses nantinya
#hahaha inget tuh dan garis bawahi).
Oiya,
kalau uda jadi mahasiswa kan pastinya banyak tuh teman-temannya dari luar
daerah lah atau luar kota (termasuk aku luar kota berarti #efek mau ngekost
#baiklah abikan saja :D) dan jangan deh yang namanya geng-gengan, toh coba
kalian pikir (bagi yang baca artikel aku ya) apakah ada manfaatnya bila
berteman geng-gengan? Apa kalian bisa tenar atau tebar pesona dengan
teman-temanmu yang bergeng seperti yang di sinetron-sinetron? Terus apakah
diantara teman segeng kalian yang munafik dan tidak setia kawan
(menjelek-jelekan teman segengnya)? dan lain-lain sisi negatifnya. Jadi
mahasiswa harus lebih berpikir dewasa dan mengambil keputusan dengan tegas
tanpa ada rasa ragu-ragu.
Mungkin
artikel aku ini panjang sekali yaa udah kaya curhat aja #hehehe. Apabila ada
kalimat yang kurang sopan atau kurang baik mohon maafkan ya teman-teman namanya
juga baru bikin artikel buat blog dan itu hanya sekedar bercanda dan hiburan
aja..hahahaha :D
Terima
kasih sudah mau membaca artikel atau blog aku yang perdana ini, semoga saja aku
bikin artikelnya lebih baik lagi. Sukses untuk aku dan teman-temanku yang mulai
memasuki kuliah yaa. Pasti kita bisa membahagiakan orangtua kita dengan hasil
yang luar biasa.
Sekali
lagi....
Terima
Kasih (Indonesia banget)
Thank
You (Inggris, orang bule punya dan berambut pirang #hahaha)
Kamsahamida
(Korea, lagi marak-maraknya ini)
Merci
(Perancis, bahasa asing ketika SMA)